Pada even Pemilihan Guru Berprestasi dan Berdedikasi
yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan,
Kota Lubuklinggau mengirim guru terbaik untuk tingkat TK, SD, SMP,
dan SMA/MA. Utusan dari Kota Lubuklinggau pada tingkat SMA/MA yang
diwakili oleh Yenni Agustina, S.Ag dari MA Negeri 1 (Model)
Lubuklinggau berhasil sebagai juara ke 2. Atas prestasi ini panitia
memberikan hadiah laptop, uang pembinaan dan piagam penghargaan dari
Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Lubuklinggau, Drs.
Abdullah Mathcik, M.Pd, memberikan arahannya di ruang kepala dinas
kemarin, bahwa guru mesti meng-up date (memperbarui) pengetahuannya
minimal mengenal perkembangan teknologi agar tidak jauh tertinggal,
kemudian guru harus membiasakan diri untuk menulis dan berkarya,
sehingga ada inovasi guru dalam pembelajaran di kelas. Dan
keberhasilan yang diraih diharapkan dapat ditularkan kepada
rekan-rekan yang akan berkompetisi pada masa yang akan datang,
sehingga ke depan Kota Lubuklinggau dapat mengirimkan wakil yang siap
dan terbaik.
Perwakilan Kota Lubuklinggau terdiri dari tingkat TK
Theresia Renny Andarwati, S.Pd (TK. Methodist 7 Lubuklinggau) meraih
peringkat 5, tingkat SD Hartati, S.Pd (SDN 60 Lubuklinggau) meraih
peringkat 8, tingkat SMP Masagus Ferdi, S.Pd (SMPN 7 Lubuklinggau)
meraih peringkat 5, tingkat SMA/ MA Yenni Agustina, S.Ag (MAN 1
Model) meraih peringkat ke 2.
Banyak persiapan yang harus dilakukan sebelum
pelaksanaaan di provinsi Sumatera Selatan. Seleksi pemilihan guru
berprestasi tingkat Kota Lubuklinggau dilaksanakan melalui tes
portofolio, tertulis, wawancara dan karya tulis ilmiah serta paparan.
Utamanya 4 kompetensi yang dinilai yaitu
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.
Selanjutnya dalam mempersiapkan
menghadapi seleksi tingkat provinsi Sumatera Selatan, ada beberapa
tips sebelum keberangkatan dimana kami tim dari Kota Lubuklinggau
saling memberikan informasi dan saling bertukar pikiran mengenai
pemberkasan mulai dari Portofolio, media pembelajaran dan karya tulis
(PTK). Kami juga melakukan pertemuan setiap minggunya bergiliran dari
SMPN 7 Lubuklinggau, MAN 1 Model Lubuklinggau, SDN 60 Lubuklinggau
dan terakhir di TK Methodist Lubuklinggau serta gladi resik persiapan
di MAN 1 Model Lubuklinggau.
Dan keberhasilan yang diraih juga didukung oleh
kekompakan dan dukungan yang besar dari berbagai pihak. Untuk itu
kami sampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Kepala
Dinas Pendidikan Kota Lubuklinggau, Kepala Kementerian Agama Kota
Lubuklinggau, Kepala Sekolah, Pengawas dan rekan-rekan guru
dari TK, SD, SMP dan SMA/MA Kota Lubuklinggau. Semoga di tahun-tahun
yang akan datang perwakilan Lubuklinggau meraih yang lebih baik lagi.
Salah satu penilaian seleksi Guru Prestasi adalah
karya tulis berupa essay dan paparan serta penguasaan penggunaan IT.
Pada penilaian karya tulis dan IT, utusan Lubuklinggau tingkat SMA
/MA meraih nilai tertinggi. Dewan juri tertarik dengan karya Ibu
Yenni berupa CD pembelajaran Fiqh dan Al Qur’an Hadits yang dibuat
sebagai media pembelajaran di kelas. Selain itu alat peraga Tajwid
Putar dan Faraid Putar sebagai karya unggulan. Menurut Yenni alat
peraga ini telah digunakan siswa MI, MTs, MA dan masyarakat yang
mempelajari tajwid dan ahli waris. Alat peraga Tajwid Putar telah
dicetak sebanyak 3000 eksemplar dan tersebar melalui kegiatan
KKG dan KKM Kota Lubuklinggau serta Serambi toko buku Gramedia.
Kiprah ibu Yenni di tingkat Nasional sudah ada
seperti telah meraih juara 1 sebagai Guru Kreatif Inovatif tingkat
Nasional yang diselenggarakan Kementerian Agama Republik Indonesia
Tahun 2010, Juara 3 Pembuatan Media Pembelajaran PAI tingkat Nasional
Tahun 2009 serta finalis LKIG Tahun 2012 yang diselenggarakan oleh
LIPI Jakarta. Memang kompetisi dan penghargaan seperti ini banyak
memberikan motivasi kepada dirinya sebagai seorang guru biasa, yang
telah mengajar selama 13 tahun di MA Negeri 1 Model Lubuklinggau. Ia
bersyukur karena karya dan inovasi yang dilakukannya selama ini
diperhatikan dan dihargai, dan berharap semoga semangat berkarya ini
juga ada pada rekan-rekan seperjuangan untuk terus semangat walau
terkadang beban mengajar dan tuntutan zaman semakin komplek, yang
menuntut guru terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi sehingga pengetahuan guru “up to date” atau
terus diperbaharui. Sehingga posisi guru sebagai fasilitator tetap
eksis di mata siswa-siswinya.
2 comments
Write commentsjempol besar untuk ibuk yeni ..
Replyselamat buk yeni.
ReplySilakan Kritik dan saran yang sifatnya Membangun